PENELITI University of South Florida menemukan air murni terbaik ada di pir kaktus berduri. Penghuni gurun ini sangat efektif dalam memindahkan sedimen dan bakteri dari air kotor dan berita baiknya tumbuhan ini bisa hidup di seluruh dunia. Penelitian ini bukan yang pertama mendapati kemampuan tumbuhan kaktus itu. Komunitas Meksiko pada abad 19 menggunakan kaktus sebagai perangkat untuk memurnikan air. Lapisan getah yang tebal pada kaktus yang menyimpan air, adalah bagian yang bertanggung jawab untuk memurnikan air tersebut.
Minggu, 02 Mei 2010
Air Murni Terbaik Ternyata Ada di Kaktus !
PENELITI University of South Florida menemukan air murni terbaik ada di pir kaktus berduri. Penghuni gurun ini sangat efektif dalam memindahkan sedimen dan bakteri dari air kotor dan berita baiknya tumbuhan ini bisa hidup di seluruh dunia. Penelitian ini bukan yang pertama mendapati kemampuan tumbuhan kaktus itu. Komunitas Meksiko pada abad 19 menggunakan kaktus sebagai perangkat untuk memurnikan air. Lapisan getah yang tebal pada kaktus yang menyimpan air, adalah bagian yang bertanggung jawab untuk memurnikan air tersebut.
Ilmuwan Akan Ciptakan Matahari Buatan di Bumi !
IlMUWAN akan membuat matahari di bumi dalam beberapa bulan ke depan dengan menggunakan laser terbesar di dunia berukuran tiga kali lapangan sepak bola Amerika. Laser di Lawrence Livermore National Laboratory di California ukurannya kurang lebih sama dengan tiga lapangan football Amerika, dan mereka yang bertugas di laboratorium tersebut tidak bercanda ketika mereka mengatakan akan menciptakan matahari kecil dalam beberapa bulan ke depan.
Terpecahkan Asal Muasal Air di Bumi !
AIR es dan materi organik untuk pertama kalinya ditemukan di permukaan asteroid. Penemuan itu mengungkap misteri munculnya air di bumi. Ilmuwan menemukan bukti dari lapisan tipis es yang menutupi 24 Themis, salah satu dari ratusan bebatuan ruang angkasa di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Obyek sebesar 125 mil itu adalah salah satu asteroid terbesar di sabuk yang dikenal sebagai Main Belt. Astronom menggunakan Fasilitas Teleskop Infra Merah NASA di Hawaii untuk menganalisis sinar matahari yang terefleksi di bebatuan. Mereka menemukan pertanda yang konsisten dengan air beku tersebut,sebagai material organik.
Langganan:
Postingan (Atom)