Jumat, 08 Januari 2010

Jembatan Unik Yang Hidup dan Tumbuh Dengan Sendirinya !

Photobucket

JEMBATAN merupakan salah satu hasil rekayasa infrastruktur untuk mempermudah transportasi manusia.Jembatan-jembatan dibangun di lokasi di atas sungai, lembah, atau laut yang memisahkannya.Tetapi, di suatu tempat di dunia ini, jembatan-jembatan yang menghubungkan sungai-sungai itu tidak dibangun, melainkan hidup dan tumbuh.

Photobucket

Di kedalaman India sebelah tenggara, di salah satu lokasi paling basah di muka bumi, jembatan-jembatan dibuat dengan cara yang sangat aneh dan unik. Tumbuh dari akar-akar pohon karet, orang-orang Khasis di Cherrapunjee menggunakan batang pohon pinang, membelahnya dan mengeluarkan isinya untuk membuat apa yang disebut "penunjuk akar". Saat dibentangkan dan mencapai sisi pinggir sungai lainnya, mereka mulai menyatukannya dengan akar-akar dari tanah. Dengan berjalannya waktu, jembatan yang kokoh dan hidup mulai terbentuk. Jembatan-jembatan akar itu beberapa di anatarnya mencapai 30 meter, membutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun untuk bisa difungsikan penuh, dan menjadikannya sangat kokoh. Beberapa sanggup menahan beban hingga 50 orang sekaligus. Salah satu struktur yang paling unik di Cherrapunjee dikenal dengan sebutan "Umshiang Double-Decker Root Bridge." Terdiri dari dua lapis jembatan, di atas dan dibawahnya. Karena jembatan-jembatan ini hidup dan masih terus tumbuh, membuatnya semakin kokoh saja. Beberapa jembatan akar yang tua sudah digunakan tiap hari oleh orang-orang desa di sekitar Cherrapunjee sejak lebih dari 500 tahun yang lalu.

Proses Terjadinya Aurora Yang Indah dan Menakjubkan !

Photobucket

PERCIKAN matahari adalah kejadian alam yang alami, penyebabnya ada di inti matahari namun para ilmuan belum tahu apa yang menyebabkan itu terjadi.Percikan yang terjadi di permukaan matahari bahkan sampai menjauhi matahari.

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Percikan ini jika ada di sekitar matahari berbentuk setengah lingkaran. Jika sudah menjauhi matahari bola api raksasa yang berasal dari matahari. Percikan ini bisa menjauhi matahari selama satu minggu sampai pada akhirnya benda itu menghilang. Percikan api terbesar yang sudah pernah tercatat dapat melampaui besar planet Jupiter. Sangat besarnya ukuran benda langit ini dapat menghancurkan bumi seisinya. Bola api raksasa ini jika mencapai bumi akan menyebabkan aurora pada kutub bumi. Aurora ini terbentuk akibat panas dari bongkahan benda langit dari matahari ditolak oleh bagian kutub magnit bumi. Aurora ini memancar berwarna warni membentuk gambar tiga dimensi yang sangat indah. Namun jika bongkahan besar ini mencapai bumi panasnya bisa mencapai 70 derajat pada malam hari di atmosfir bumi. Efek dari percikan ini adalah satelit yang ada di angkasa bisa rusak, sambungan telepon putus dan kita tidak bisa mendapatkan arus listirk. Saat ini panas yang ada mencapai seribu kali dari panas awal. Ini dapat menyebabkan merkurius menjadi korban keganasannya dan kemudian venus. Tapi apakah bumi akan menjadi korban berikutnya? Bumi sepertinya tidak akan terkena dampaknya karena jarak bumi dan matahari sangat jauh dan semakin lama gaya grafitasi matahari akan semakin berkurang, ini akan menyebabkan bumi akan menjauh Dari matahari dan terbebas akan dampaknya.

Inilah Buku Paling Tebal di Dunia !

Photobucket

Photobucket

ROB MATTHEWS adalah orang yang membuat versi cetak (print) dari Wikipedia dalam bentuk hard cover.Buku itu tebalnya 5000 halaman, isinya adalah kompilasi dari 400 artikel lebih.

Buku ini tingginya 1 kaki 7 inchi, atau sekitar 47.5 cm Namun tunggu dulu, ternyata Rob hanya mencetak 0.01% dari seluruh isi Wikipedia ! Tujuannya agar orang yang ingin membaca Wikipedia secara offline dapat membeli buku ini.Jadi silahkan anda hitung sendiri berapa halaman yang diperlukan untuk membukukan seluruh artikel di Wikipedia !!
Gampang saja menghitungnya: 1 buku 5000 halaman setinggi 47.5 cm berisi 0.01%, jadi kalau seluruh isi Wikipedia membutuhkan : 100%/0.01% =10.000 buah buku yang seperti itu.

Ditemukan Bintang Yang Berotasi Secepat Mesin Blender !

Photobucket

PENEMUAN sebuah bintang berputar aneh di Bima Sakti diperkirakan dapat membantu menemukan bukti prediksi Einstein tentang gelombang gravitasi.Bintang berputar berisi pulsar milidetik dan membentuk semacam peta itu sesuai dengan prediksi teori relativitas Einstein.Bintang aneh tersebut sangatlah padat dan daya magnetnya sangat kuat dan biasa disebut pulsar milidetik.Bintang tersebut berotasi ratusan kali per detik, lebih cepat daripada mesin blender di dapur.

Tujuh belas buah bintang ini diidentifikasi dengan bantuan teleskop luar angkasa Fermi NASA, yang memindai langit menggunakan sinar gamma energi tinggi. Penemuan tersebut dipublikasikan pada pertemuan ke-215 Masyarakat Astronomi Amerika di Washington DC. Pulsar tercipta ketika bintang sangat besar mati dan hancur dalam ledakan supernova menjadi obyek solid yang hanya sebesar neutron. Ketika massa matahari secara kasar berubah menjadi paket sebesar kota kecil, momentum bersudut yang terkumpul menyebabkan bintang neutron berputar dengan sangat cepatnya dan mengeluarkan pancaran sinar yang menyapu layaknya mercu suar di luar angkasa. Jika pulsar segaris dengan bumi, maka pancaran sinarnya akan mengenai bumi setiap kali pulsar bintang tersebut berotasi, menciptakan denyut cahaya yang dapat dilihat dalam interval reguler per milidetik atau detik, bergantung pada massa pulsar tersebut. Faktanya pulsar adalah jam alami yang paling tepat dalam mengukur waktu yang sebenarnya. Ilmuwan berharap dengan mengawasi tingkat denyut pulsar dalam rentang luas, mereka dapat menciptakan semacam GPS galaksi untuk menemukan bukti gelombang gravitasi dalam usaha pencarian jangka panjang. Gelombang gravitasi diteorikan sebagai fluktuasi kurva waktu ruang angkasa yang diprediksi dengan menggunakan teori Einstein yakni relativitas umum. Gelombang ini seharusnya tersebar luas menembus seluruh ruang angkasa, mengirim energi yang disebut sebagai radiasi gravitasi. Dan gelombang gravitasi bisa tampil sebagai korelasi goyangan dalam jaringan detak waktu pulsar. “Sistem GPS menggunakan ukuran tunda-waktu di antara detak waktu satelit untuk memperkirakan posisinya dari bumi,” ujar Peneliti Scott Ransom dari National Radio Astronomy Observatory di Charlottesville, Virginia. “Sama halnya dengan memonitor perubahan waktu dalam konstelasi sebaran pulsar milidetik yang cocok di angkasa, peneliti bisa mendeteksi latar belakang kumulatif gelombang gravitasi yang lewat.” Deteksi obyek baru tersebut dapat menjadi kemajuan dalam pencarian sejak pulsar milidetik secara relatif sulit untuk dilacak, hanya sekitar 60 buah yang berhasil ditemukan di galaksi Bima Sakti sebelumnya. Karena pancaran sinar pulsar dalam sinar gamma di antara gelombang yang lain, Fermi memetakan kumpulan sumber pulsar yang diverifikasi astronom melalui teleskop. “Fermi menunjuk kepada target spesifik,” ujar Paul Ray dari Laboratorium Riset Naval di Washington DC. “Ini rasanya seperti menemukan peta harta karun.”[ito]

Ikan Tuna Raksasa Dilego Rp 1.64 Miliar !

Photobucket

PARA pencinta seafood dihebohkan oleh penemuan ikan tuna raksasa.Ikan itu memiliki bobot 233 kg.Biasanya, ikan tuna ukuran besar hanya seberat 40-51 kg.

Namun, nasib ikan yang ditangkap di lepas pantai utara Jepang itu kini tergolek di pasar pelelangan ikan terbesar Tsukiji Tokyo, Jepang. Ikan tuna jenis bluefin ini dilego seharga 16 ,3 juta yen atau USD177 ribu. Harga itu setara dengan Rp1. 648.755.000 ( Rp9.315 per USD). "Tuna raksasa itu diperebutkan oleh dua pemilik restoran sushi di Jepang dan di Hong Kong," ujar seorang petugas Tsukiji Tokyo, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu (6 /1 /2010). Tuna jenis bluefin merupakan spesies yang paling dicari oleh pecinta panganan khas Negeri Sakura tersebut. Sekadar diketahui, sekira 40 persen dari berbagai ikan yang dilelang di pasar tersebut berasal dari luar Jepang, seperti Indonesia dan Meksiko. Jepang adalah konsumen makanan laut terbesar di dunia. Makanan laut yang dikonsumsi warga Jepang 80 persennya berasal dari samudera Atlantik dan Pasifik. Ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya pada 2001 , ditemukan ikan tuna raksasa serupa dengan berat 200 kg. Saat itu harga ikan dijual seharga 20 ,2 juta yen atau USD220 ribu. Harga itu setara dengan Rp 2.049.300.000. ( Rp9. 315 per USD). (rhs)

Ternyata Radiasi Ponsel Bantu Cegah Kepikunan !

Photobucket

DI tengah-tengah perdebatan yang menyebutkan radiasi ponsel memicu tumor otak, ada satu hasil studi terbaru yang berlawanan.Radiasi ponsel rupanya mampu meningkatkan kemampuan memori otak.

Setidaknya inilah hasil studi yang diuji coba pada 96 ekor tikus. Gelombang radiasi yang dipancarkan ponsel disebut- sebut bisa meningkatkan aktivitas otak, bahkan melawan penyakit alzheimer, yaitu kepikunan yang disebabkan menurunnya fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif karena otak kekurangan gizi. "Temuan ini sungguh mengejutkan, paparan radiasi ponsel rupanya melindungi memori otak tikus yang memperlihatkan gejala alzheimer," kata ketua studi Gary Arendash dari Florida Alzheimer's Disease Research Center. Seperti dilansir LiveScience , Kamis (7 /1 /2010) , studi ini dengan sengaja memberikan paparan radiasi ponsel secara terus menerus pada tikus yang memiliki gejala alzheimer. Gelombang elektromagnetik dari ponsel yang didekatkan pada tikus terbukti ampuh menghilangkan kadar beta- amyloid, yaitu protein yang berkaitan erat sebagai pemicu penyakit alzheimer. Kelompok tikus normal dengan yang memiliki gejala alzheimer sama-sama diberikan paparan radiasi ponsel dalam jangka waktu dua setengah jam per hari selama tujuh hingga sembilan bulan. Pada hasil pemindaian otak tikus, terlihat bahwa gumpalan beta-amyloid yang juga biasa disebut plak pada otak berangsur-angsur menghilang setelah terkena paparan radiasi ponsel. Para ahli berspekulasi bahwa radiasi ponsel meningkatkan temperatur otak, sehingga menyebabkan sel otak melepaskan plak 'kotor' tersebut. Mereka pun memprediksi, efek yang sama mungkin juga terjadi pada manusia. Jika benar demikian, radiasi ponsel dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan memerangi penyakit tertentu pada manusia. Kendati demikian, penelitian pada tikus tidak selamanya dapat langsung diterapkan pada manusia, sehingga diperlukan studi lebih mendalam untuk membutikannya. (rah)
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Dunia Sains |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.