Rabu, 20 Januari 2010

Gadis Indigo Yang Memiliki Mata Tembus Pandang !

X-ray eyes

LAURA CASTRO dulunya lahir sebagai orang normal. Namun menjelang usia 10 tahun matanya berubah menjadi putih semuanya, secara total, tidak tampak lagi bagian hitam ( pupil ).

Dokter spesialis mata dan ahli dari bidang lain telah meneliti kasus ini, tapi tidak ada yang mampu menjelaskan apa penyebabnya. “Para dokter mengatakan, mereka belum pernah melihat hal seperti ini,” kata ibunya, Anabel Castro. “Puteriku dapat melihat ke mana saja dalam kondisi cahaya terang maupun gelap. Dia dengan mudah melihat tembus-pandang benda-benda padat. Keanehan matanya ini mulai muncul secara bertahap. Mata dia yang dulu cokelat berubah menjadi putih dan semakin putih, dan penglihatannya menjadi semakin tajam.” Para ilmuwan yang meneliti masalah X-ray pada mata Laura Castro mengatakan, gadis ini bisa melihat dengan jelas menembus dinding beton, kayu, kertas, dan baja. Kata ibunya, “Dia terbangun suatu pagi, dan dia bisa melihat tembus ke dalam tubuhnya sendiri. Dia melihat jantungnya berdetak, dia menjerit. Hal ini membuat kami takut dan panik selama beberapa bulan.” Sejak memiliki mata putih dan tembus pandang, gadis cantik ini pun dihindari oleh teman- temannya di sekolah. Sang ibu membesarkan hatinya, “Kau spesial. Suatu hari nanti kau akan sangat terkenal.”

Deteksi Kebohongan Lewat Tulisan Tangan !

Write

SESEORANG mungkin saja berkelit saat melakukan kebohongan. Tapi, kini tak perlu khawatir untuk membuktikan seseorang melakukan kebohongan atau tidak. Pasalnya, para psikolog Israel menemukan cara baru untuk mendeteksi seseorang berbohong atau tidak, yaitu dengan menganalisa tulisan tangan. Tulisan tangan seseorang dianggap mampu mengetahui seseorang jika ia berbohong.

"Analisa tulisan tangan dapat membantu dalam metode untuk mendeteksi kebohongan dan dapat memberikan dimensi baru, karena tulisan bukanlah sebuah bentuk komunikasi verbal," kata peneliti Israel Gil Luria, seperti dilansir Times of India , Rabu (20 1 /2010). Luria mengatakan, analisa dilakukan dengan meneliti tekanan alat tulis pada kertas dan kebohongan menurut Luria lebih banyak menggunakan aspek kognitif manusia. Seseorang harus membuat cerita untuk menciptakan kebohongan guna menjadikannya seolah benar, dan tentu saja kebohongan tersebut bertentangan diri dengan orang tersebut. Peneliti juga menggunakan sensor pada sebuah meja yang mampu menilai tekanan tangan seseorang saat menulis di sebuah kertas. Hasil sensor tersebut itulah yang dijadikan patokan untuk menganalisa kebohongan. Peneliti menemukan hasil yang sangat signifikan dalam menganalisa tulisan tangan dan membandingkannnya dengan teknik pendeteksi kebohongan dengan menggunakan alat uji kebohongan.  (rah)

Ilmuwan Tiru Mata Serangga Untuk Teknologi Kamera !

Robot Eye

KEMAMPUAN serangga yang bisa melihat secara nokturnal atau dalam keadaan gelap di malam hari, mengilhami professor Eric Warrant dari Lund University di Swedia untuk berkolaborasi dengan produsen otomotif Toyota mengembangkan kamera khusus untuk malam hari.

Proyek kolaborasi ini bertujuan mengembangkan tipe terbaru kamera berwarna yang nantinya akan membantu pengendara mobil lebih aman berkendaraan pada malam hari. Beberapa tahun lalu, ketika Toyota menginginkan cara baru dalam mengembangkan fitur keamanan khusus pada mobil mereka, mereka mulai melakukan investigasi di bidang bio- mimetic atau bio-inspiration. Kedua istilah tersebut mengacu pada pengembangan dan pembuatan solusi teknologi dengan menjadikan alam dan makhluk hidup sebagai contoh untuk ditiru. Toyota lalu mengontak Warrant untuk mengetahui lebih dalam tentang risetnya yang membeberkan sifat serangga yang aktif secara nokturnal. "Sebagai contoh, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kumbang yang hidup pada kotoran sapi, yang aktif secara nokturnal," kata Warrant seperti dikutip dari Science Daily , Selasa (19 /1 / 2010). Selama 25 tahun, Warrant dan timnya di Departemen Biologi, Lund University fokus mempelajari riset tentang indera penglihatan serangga, terutama kemampuan melihat dalam keadaan gelap. Makhluk hidup yang diteliti Warrant diantaranya adalah kumbang, lebah dan ngengat. Ketiga jenis serangga tersebut memiliki kemampuan melihat secara nokturnal. Setelah diteliti, kumbang, lebah dan ngengat memiliki mata dengan lensa berlapis yang bekerja bersamaan untuk menciptakan citra tunggal pada penglihatan hewan. Sel yang sensitif terhadap cahaya pada retina mata mereka memiliki kapasitas untuk mengeksploitasi cahaya, bahkan ketika dalam keadaan gelap atau pasokan cahaya sangat lemah. Ketika malam tiba, sel sensitif tersebut mulai bekerjasama dan membuat retina berfungsi dengan fleksibel. Selain Warrant, ahli matematika dari Lund University Henrik Malm membantu mengubah kemampuan penglihatan serangga yang hebat itu ke dalam algoritma matematika. Bentuk algoritma ini menjadi dasar bagi pembuatan citra digital untuk semua jenis kamera yang digunakan dalam keadaan gelap atau malam hari. "Algoritma yang kami temukan meniru metode mata serangga dalam meningkatkan persepsi visual dalam cahaya yang suram," kata Malm. Kamera malam yang meniru mata serangga tersebut kini tengah di uji coba oleh Toyota agar bisa segera di aplikasikan pada mobil-mobil produksi Toyota. (rah)

Lari di Pagi Hari Mampu Tingkatkan Kinerja Otak !

Photobucket

MENYISIKAN sebagian waktu untuk berlari-lari di pagi hari dinilai mampu membantu meningkatkan pertumbuhan dan kerja otak.Orang yang sering melakukan jogging memiliki daya ingat yang lebih kuat ketimbang orang yang jalang berolahraga.

Jogging sebaiknya dilakukan minimal dua hari dalam sepekan. Hal itu didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Cambridge University, Amerika Serikat, seperti dilansir Telegraph , Selasa (19 /1 /2010).  Studi yang juga bekerjasama dengan US National Institute tersebut menyebutkan, berlari dapat membantu menumbuhkan ratusan dari ribuan sel otak baru yang berhubungan dengan memori otak. Sebab itu, berlari mampu membantu mengurangi pikun pada orang-orang lanjut usia.   "Kita tahu bahwa olahraga memang baik untuk menjaga fungsi otak, dan kami ingin menunjukkan lebih rinci tentang mekanisme kerja otak," kata Timothy Bussey, seorang neuroscientist di Cambridge University. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai percobaan. Tikus dibagi ke dalam dua grup, kelompok tikus pertama diuji dengan berlari sekira 24 km per hari di sebuah lintasan lari berbentuk bola. Sedangkan kelompok tikus kedua tak melakukan lari. Tikus tersebut kemudian diadu untuk menemukan makanan, penilaian dilakukan dengan melihat gerakan hidung tikus. Makanan diletakan di sebelah kiri. Dan penelitian melihat bahwa tikus yang sering berlari menggerakan hidungnya pertama kali ke arah kiri (tempat makanan) sementara tikus yang tak pernah berlari selalu salah dalam menebak makanan atau lebih menggerakan hidungnya ke arah kanan. (srn)
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Dunia Sains |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.