
STUDI terbaru menyebutkan, kecenderungan melakukan bunuh diri dipicu oleh kerusakan genetik yang mempengaruhi pertumbuhan sel syaraf. Temuan ini merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya yang memperlihatkan bahwa perilaku bunuh diri bisa berlangsung turun temurun dalam sebuah keluarga. Para ilmuwan menganalisa varian genetik yang ada pada 394 pasien yang didiagnosa mengalami depresi, termasuk 113 orang pasien yang tercatat pernah melakukan upaya bunuh diri.