Buah manggis merupakan buah yang tumbuh di daerah tropis yang berkulit halus tebal berwarna ungu gelap dan memiliki isi 4-8 daging.
Temuan terbaru menungkapkan bahwa buah manggis memiliki sifat yang dapat menyembuhkan sejumlah penyakit, termasuk kanker.
Manggis mengandung lebih dari 40 zat biologi aktif, senyawa kimia alami yang disebut xanthone. Xanthone merupakan zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis yang berfungsi sebagai antioksidan dan penguat sistem kekebalan tubuh.
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan paling efektif.
Hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone. Termasuk kandungan alpha-mangostin yang bersifat sebagai antibakteri, gamma-maostin bersifat anti-inflamasi, serta Garcinone E yang bertindak sebagai agen anti-tumor yang kuat.
Beberapa literatur juga telah menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis bersifat menghambat dan mendukung penghancuran sel kanker. Kandungan xanthone menjadi kunci untuk melawan penyebaran sel kanker yang menyerang payudara, darah, hati dan getah bening.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis bisa membantu dalam pencegahan bahkan penyembuhan berbagai jenis penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, Alzheimer dan penyakit kronis lainnya.
Manggis juga mengandung polisakarida, senyawa dalam tumbuh-tumbuhan yang berperan sebagai agen anti-kanker dan anti-bakteri. Senyawa ini membantu memblok mutasi sel-sel kanker sehingga menghambat penyebarannya.
Temuan terbaru menungkapkan bahwa buah manggis memiliki sifat yang dapat menyembuhkan sejumlah penyakit, termasuk kanker.
Manggis mengandung lebih dari 40 zat biologi aktif, senyawa kimia alami yang disebut xanthone. Xanthone merupakan zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis yang berfungsi sebagai antioksidan dan penguat sistem kekebalan tubuh.
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan paling efektif.
Hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone. Termasuk kandungan alpha-mangostin yang bersifat sebagai antibakteri, gamma-maostin bersifat anti-inflamasi, serta Garcinone E yang bertindak sebagai agen anti-tumor yang kuat.
Beberapa literatur juga telah menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis bersifat menghambat dan mendukung penghancuran sel kanker. Kandungan xanthone menjadi kunci untuk melawan penyebaran sel kanker yang menyerang payudara, darah, hati dan getah bening.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis bisa membantu dalam pencegahan bahkan penyembuhan berbagai jenis penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, Alzheimer dan penyakit kronis lainnya.
Manggis juga mengandung polisakarida, senyawa dalam tumbuh-tumbuhan yang berperan sebagai agen anti-kanker dan anti-bakteri. Senyawa ini membantu memblok mutasi sel-sel kanker sehingga menghambat penyebarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar